Film-Film Fiksi Seru Versi Toples Write

Beberapa hari ini saya mempunyai waktu luang untuk melihat beberapa film. Bisa ditebak film yang saya tonton adalah film hasil downloadan - mungkin ilegal. Kebiasaan mahasiswa saya masih nempel. Mungkin Anda sekalian yang membaca ini melakukan hal yang sama, mungkin. Kita memang disediakan banyak akses untuk menghibur diri salah satunya untuk download film. Tapi buktinya masih ada saja yang stres. Mungkin mereka butuh yang lebih dari sekdar hiburan. Ibadah barangkali, bisa dicoba.

Film yang saya tonton kebanyakan film sci-fi (science fiction) dan sebagian membuat saya berpikir film ini sudah terjadi di kehidupan kita sekarang. Artinya bukan fiksi lagi, berkembang menjadi hal yang nyata dan bisa kita lihat dan rasakan. Mungkin film itu bukan ramalan, hanya imajinasi sang creator yang terlampau jauh memikirkan kehidupan tanpa dia sadari itu sudah terjadi walau pun dalam skala yang kecil. Atau mungkin juga mereka ingin menciptakan masa depan dan untuk mengawalinya mereka mbikin sebuah film; gambaran real yang kita kira sekarang itu merupakan hal yang mustahil terjadi.

Sepertinya saya kebanyakan ngomong.

Apa saja sebenaranya film yang saya tonton dan apa pendapat saya tentang film itu. Tapi saya menghindari sekali menilai film itu jelek atau bagus secara mendalam dan detail seperti kritikus film, saya hanya mencoba memahami film itu menurut pendapat saya pribadi. Setuju silahkan kalau tidak yang silahkan. Bebas..

Upgrade

Setelah istrinya tewas dalam penjarahan brutal yang juga membuatnya lumpuh, Grey Trace (Logan Marshall Green) didekati oleh penemu miliarder dengan obat percobaan yang akan "meningkatkan" tubuhnya. Obatnya - sebuah implan Artificial Intelligence bernama STEM - memberikan kemampuan fisik Gray di luar apa pun yang dialami dan kemampuan untuk tanpa henti mengklaim pembalasan terhadap mereka yang membunuh istrinya.

Film ini saya suka karena membahas beberapa cara kerja otak manusia. Yah. Saya suka dengan pembahasan tentang neuroscience. Steam atau batang otak. Seorang pria yang tetap mempertahankan keotentikanya atau kejadulannya ditengah kemajuan zaman, tapi kemudian dia dipaksa untuk mengikuti zaman yang serba cannggih. Dipkasa secara langsung. Yah, karena dia lah yang menjadi target perubahan sebenarnya.

Annihilation

Diadaptasi dari novel Jeff VanderMeer yang konon tidak dapat digulirkan tahun 2014 - yang pertama dari Southern Reach Trilogy - premis film ini sebenarnya dimulai relatif sederhana. Lelaki tentara seorang Biologist Lena (Natalie Portman) sedang berduka atas hilangnya suami militernya, Kane (Oscar Isaac), yang telah hilang dalam aksi selama satu tahun. Tanpa penjelasan yang memuaskan, Kane tiba-tiba pulang ke rumah, tetapi terbukti bahwa sesuatu telah mengubah dirinya - dia tidak ingat apa pun tentang misinya, dia terlihat sangat pucat dan segera mulai batuk darah.

Dia berada di dalam "Shimmer" - sebuah membran berbentuk kubah yang memukau yang terus meluas di wilayah rawa di Florida selatan. Semua yang ada di dalam dinding gelembung itu digolongkan sebagai "Area X", seolah-olah untuk menandai suatu bentuk keterlibatan ekstra-terestrial. Untuk mengetahui apa yang telah terjadi pada suaminya dan menemukan penyebab fenomena aneh ini, Lena memutuskan untuk memasuki zona karantina dirinya.

Pada awalnya, Area X menyerupai hutan fluorescent yang indah dan tampak damai. Tapi kemudian ada serangan oleh buaya albino besar dengan gigi hiu. Itu adalah makhluk lintas spesies yang seharusnya tidak ada, sama seperti tanaman yang bermutasi secara genetis yang menginfestasi seluruh area.

Lagi-lagi orang barat memang suka sekali dengan konspirasi alien. Tapi ini lebih bikin saya mikir. Dan untungnya tidak ada sosok berkepala lonjongn yang nampak. Hanya ada beberapa mutasi genetika yang disebabkan oleh asteroid yang jatuh ke bumi dengan cahaya memancar dan akhirnya membuat gelembung Shimmer pada daerah sekitar. Saya suka film ini karena selain membuat saya mikir saya juga jadi agak tegang.

Ex-Machina

Film ini juga membahas tentang otak dan kecerdasan. Tapi lebih kepada kecerdasan artifisial atau artificial intelligent. Banyak hal yang saya dapat diantaranya tentang obsesi yang menjadi bumerang dan perbedaan manusia dan robot bukan dari fisik atau material pembentuknya tapi dari sisi intelegensinya.

"Inilah hal aneh tentang mesin pencari. Seolah seperti temukan minyak dalam dunia yang tak temukan alat pembakarnya. Kebanyakan bahan mentah. Tak ada yang tahu harus diapakan. Para pesaingku, mereka terfokus menyerap itu dan menilai penghasilan melalui belanja dan media sosial. Mereka mengira mesin pencari adalah memetakan pikiran manusia. Tapi sebenarnya mereka memetakan tentang cara manusia berpikir. Gerakan hati. Tanggapan. Lancar. Tak sempurna. Terpola. Berantakan."

Itu adalah sebuah cuplikan dialog yang membuat saya tertarik dan berpikir selama ini kita memang tidak punya privasi semenjak dunia informasi dibuka begitu luas sampai orang lain bisa tahu apa saja kebiasaan dan kemauan kita. Kita dilacak bukan hanya lewat prilaku dunia maya tapi dari suara percakapan kita sehari-hari dan dari kamera yang ada di ponsel kita sendiri.

Blade Runner 2049

Blade Runner 2049 merupakan sekuel dari film Blade Runner (1982) yang dibintangi oleh Harrison Ford. Berset di tahun 2049, Tyrell Indutries diambil alih oleh Niander Wallace (Jared Leto) yang membeli perusahaan tersebut dan berganti nama menjadi Wallace Industries.

Perusahaan ini membuat Replicant (human-android) jenis Nexus 8, jenis Replicant yang dianggap lebih bisa menuruti perintah manusia. Walaupun dengan terobosan baru, masih ada Replicant yang memberontak sehingga Blade Runner pun harus bertugas. K (Ryan Gosling) merupakan polisi LAPD yang bertugas untuk memensiunkan mereka semua. Salah satu targetnya adalah Sapper Morton (Dave Bautista).

Lagi-lagi temanya tentang kemanusiaan yang akan sangat dibutuhkan di masa depan. Tekonologi, sains, cara berpikir boleh saja maju dan berkembang tapi kemanusiaan tidak boleh hilang karena kita memang manusia. Katanya.. hehe. Yah kita Manusia. Kita punya hati nurani dan akal sehat dan tentu saja kasih sayang.

Mungkin saat ini itulah film fiksi (sci-fi) yang bagus menurut saya karena saya mungkin baru melihat keempat film itu saja beberapa bulan ini. Mungkin para pembaca bisa menjadikan film-film itu refernsi tontonan ketika menemui kebosanan dalam rutinitas. Take a rest. Luangkan waktumu untuk menghibur diri agar tidak terlalu stres. Jadilah manusia.

Source image: Google