Mitos-Mitos Tentang Makan

“selamat malam semuanya” sapa Indra finalis Stand Up Comedy Competition season 5.

Penonton kompak menjawab “malam…”

“Mitos” kata Indra memulai menyampaikan materi “hapenya master Limbad..”

Gemuruh tawa memenuhi ruangan.

Tawa penonton di video menular ke gue juga, bahkan gue ketawa-ketwa sendirian di kamar kayak orang gila, tapi orang gila yang ganteng. Tetep. Memang gue nggak nonton di studionya secara langsung tapi gue nonton lewat video, dan itu sama sekali nggak berpengaruh banyak dengan kualitas tawa yang dihasilkan. Yah, kalau lucu, ya, lucu ajah mau itu video atau pun nonton secara live. Yang membedakan keduanya adalah fell di dalam studio dan kesegaran materi. Fresh, langsung kelaur dari mulut sang komika gitu. Nggak lewat perantara video. Sejauh ini gue rasa itu ajah yang membedakan stand up yang gue tonton lewat video dengan yang live di studio.

Nggak usah banyak-banyak bahas stand upnya. Soalnya gue bukan mau bahas stand up.  Gue nggak mau kalian yang baca tulisan ini kayak beli kucing dalam karung. Padahal gue juga tahu kalian nggak beli buat baca tulisan ini. Bersyukurlah kalian masih bisa baca tulisan gue secara free, tanpa tarif. Cuman ya kalian juga harus nyadar diri ajah kalau mau baca blog atau mau browsing yang lain ya koneksi internetnya mesti jalan.

Gue suka tema materi Suci 5 waktu itu. Temanya adalah mitos. Tapi dari sekian  komika nggak ada yang bahas mitos tentang makan. Padahal makan adalah kegiatan orang sehari-hari, kalau nggak makan mungkin nggak boker juga. Soalanya nggak ada yang harus dia buang. Ada beberapa mitos tentang makan yang mungkin bisa kita bantah dengan logika dan pemikiran yang benar. Karena mitos adalah hal yang beredar di masyarakat yang belum tentu benarnya, bahkan bisa jadi tidak benar sama sekali.  Apa ajah mitos-mitos tentang makan tersebut? Ini nih..

-Kalau makan nggak abis nasinya nangis

Pada doyan makan nggak sih?

Pasti doyan lah ya. Kalau nggak doyan gue rasa kalian bukan manusia. Hewan, alien dan kutu kupret ajah makan, masa kalian nggak. Terus yang nggak makan apa dong? Mungkin kalian semacam gardu listrik.

Gue juga suka makan. Makan apa ajah yang bisa dimakan. Makan hati yang paling sering. Gue pernah mendengar tentang mitos kalau makan (sama sama nasi bukan sama mantan) terus makannya nggak habis, nasinya bakal nangis! Anjir! Serem abis? Nasi bisa nangis. Nanti kalau tiba-tiba lo makan nggak hasis, kemudian ada basah-basah gitu di piring kalian ada dua kemungkinan: pertama, nasinya nangis, kedua, nasainya pipis.

Nasinya masih bayi. Bayi kan biasanya kalau pipis sambil nangis juga, pengen dicebokin. Bahaya juga nanti kalau misalnya nasi bisa boker. Lagi makan tiba-tiba lo nyium bau sesuatu..

Mari kita rasionalisasikan. Mungkin mitos itu untuk anak-anak yang susah banget makan dan anak-anak yang  kalau makan nggak dihabisin. Artinya orang tua seolah menjadikan sebuah mitos yang dia buat sendiri menjadi konsumsi sehari-hari sampai ketika dewasa mitos ini jadi pemikiran si anak. Mending kalau mitos ini efektif. Kalau nggak, kan, yang terjadi si anak bakal tetep nggak ngabisin makanannya. Ini gue kayak Kak Seto nih ngomongin anak-anak.

Mungkin mitos itu ngasih tahu sama kita kalau kita makan ngak habis itu sayang nasinya kebuang, soalnya masih banyak diluar sana yang makannya masih kurang. Bukan bukan orang yang makannya banyak tapi orang yang susah atau orang yang kurang mampu untuk beli nasi banyak jadi makannya dikit. Bahkan kadang nggak makan. Pantes dia nangis mungkin kalau dia bisa ngomong dia bakal ngomong gini.

“hiks.. gue disisain. Padahal kalau ajah gue dimakan sama orang susah gue bakal dihabisin sama piring-piringnya.. hiks” kemudian piringnya banjir.

Intinya kalau makan dihabisin. Jangan sampai nyisa. Kalau ngerasa setiap makan nggak pernah habis, maknnya dikit ajah. Yang nangis bukan nasinya tapi orang-orang yang diluar sana yang belum pada makan disaat kita buang-buang makanan.

-Kalau makannya nggak habis istrinya jelek/ brewokan

Mitos ini sangat diskiriminatif. Karena mitos ini buat cowok doang. Ya bayangin ajah kalau cewek maknnya nggak habis, dia bakalan seneng soalnya dia dapet suami yang brewokan. Yang brewok katanya lebih asik. Halah. Harusnya mitosnya gini: yang cowok kalau makan nggak habis dapet cewek brewokan, yang cewek kalau makan nggak habis dapet cowok bencong. Fair, kan.

 

source

Mitos ini serem juga. Soalnya gue nggak kebayang kalau nanti istri gue nanti ada kumis dan jenggotnya. Udah gitu lebat lagi. numbuh bulu dimana-mana. Makanya setiap gue makan kalau bayangin cewek bewokan makan gue makin lahap. Gue nggak mau isiti gue nanti bewokan. Tapi belakangan gue sadar. Mitos ini bikin gue mikir yang nggak-nggak. Ada ajah sih cewek yang kumisan atau jenggotan tapi nggak selebat cowok.

Lagian cewek mah kumisnya tipis-tipis gitu nggak mungkin sampai bewokan. Akhirnya setelah dipikir-pikir. Mungkin mitos ini mengajarkan sama orang-orang yang lagi nunggu jodoh (jomlo) untuk menghabiskan makannya. Hampir sama kayak mitos pertama cuman bedanaya mitos ini untuk orang dewasa. Mungkin ini kelanjutan mitos yang pertama. Mitos Kalau Makan Nggak Habis V00.1 (Nasi Nangis) à Mitos Kalau Makan Nggak Habis V00.2 (Istri Bewokan).

Mungkin ada yang versi seanjutnya lagi. Mitos Kalau Makan Nggak Habis V00.3 (Dikutuk Jadi Lampu Neon). Serem banget.

-Kalau makan terus makanan yang kita makan jatuh berarti ada yang pengen

Mitos ini mitos yang santai. Soalnya mitos ini nggak nakut-nakutin kayak mitos sebelumnya. Nggak ada yang mesti kita takutkan tapi kita juga harus tahu. Kok bisa sih kalau lagi makan terus makanan kita jatuh itu tandanya ada pengen. Jangan-jangan yang pengen ini adalah mahluk halus yang lagi liatin kita makan. Terus karena dia juga pengen makan apa yang kita makan dia coba-coba ngambil makanannya. Tapi namanya juga makhluk halus nggak bisa ngambil makanan, yang terjadi makanannya malah jatuh. Serem.

Ini malah jadi serem lagi, gimana sih.

Gue sering ngalamin hal ini – lagi makan makanannya jatuh. Tapi gue mikrinya makanan gue jatuh itu karena diluar sana nggak ada orang yang makan whiskas. Ternyata yang gue makan makanan badak kucing. Pantesan jatoh, kucingnya pada pengen.

Makanya kalau makan itu nawar-nawarin kek ke temen atau ke tetangga kalau misalkan makanan kalian enak dan banyak. Menurut gue mitos ini mungkin tujuannya bikin kita supaya bagi-bagi makanan ke orang-orang atau paling minimalnya kita nawarin makan ke temen kalau lagi makan di kantin, walaupun makannya dapet ngutang. Supaya ketika kita makan, makanan kita nggak jatuh. Apalagi jatuh hati kepadamu.

-----

Sebenarnya mitos-mitos yang gue denger tadi adalah mitos yang kalau dijelasin secara benar bakal ada himkah dan arti yang tersimpan di dalam mitos tersebut. Tujuannya mungkin baik, tapi kadang kalau tujuan baik dicapai melalui jalan yang nggak baik jadi ikutan nggak baik juga. Makanya menurut gue kenapa nggak langsung ajah dikasih tahu maksud sebenarnya. Apa orang Indonesia lebih seneng muter-muter dulu sebelum ke intinya. Mungkin mitos tadi bagan dari foreplay.

Mitos-mitos tadi nggak ada hubungannya sama kesehatan. Karena gue juga nggak terlalu tahu mitos tentang kesehatan makan. Kayak contohnya makan buah dulu terus makan nasi itu nggak bikin ngntuk, kalau dilakukan sebaliknya memicu Cancer. Gue bukan dokter jadi takut salah ajah gitu ngasih kalian informasi tentang kesehatan. Nanti gue jelasin tentang reproduksi ajah, yang bagian prakteknya.

bonus

Menurut kalian ada lagi nggak mitos tentang makan. Tentang makan loh ya bukan tentang makanan. Kalau ada mah share ajah, terus gimana menurt kalian mitos-mitos tadi.