Ada beberapa yang
ingin gue jelaskan dari ebook yang sudah gue buat. Penjelasan macam apa? Ya penjelasan
atas dibuatnya ebook ini. Karena memang judulnya ini ngajakin orang buat nulis
sementara gue sendiri belum ada jejak buku yang sudah dibuat supaya bisa
menjadi legitimasi seseorang untuk membuat buku cara-cara atau trik menulis dan
lain-lain.
Apakah kalau bikin Ebook atau buku seperti itu harus seorang profesional dalam menulis atau
harus penulis yang sudah membuat buku?
Tidak, tidak, dan
tidak.
Gue memang menulis
sudah 6 tahun di blog kususnya. Buku yang gue tulis belum ada yang satu buku
utuh. Hanya ada sebuah buku antologi dan ebook ini.
Malah.. Justru gue
ingin menwarkan kepada teman-teman sakalian ayo kita bikin buku sama-sama.
Loh?
Caranya?
Ikuti dulu challenge
30 hari menulis - yang ada di ebook Menulis Di Era Digital - jika belum mahir menulis. Kalau yang sudah mahir menulis ya ayo
kita kolaborasi. Apa bukunya? Ayo kita diskusikan. Gue justru ‘datang kesini’
ingin mengajak semua orang untuk menulis. Bukan gue doang.
Kalau boleh jujur
penulis-penulis terkenal diluar sana sedikit yang mau penggemarnya menulis juga.
Kasarnya “lo nggak usah nulis, gue ajah yang nulis. Lo yang baca dan lo yang
beli buku gue”.. gue tidak menyalahkan itu karena kita semua butuh makan dan
butuh jajan.
Manusiawi.
Kalau pun mereka
mengadakan workshop menulis harganya kan nggak mungkin 50 ribu atau 20 ribu. Gue tidak menyalahkan itu juga. Memang ilmu
harus dibayar.
Tapi kali ini
teman-teman mempunyai kesempatan mendapatkan ilmu yang tidak begitu mahal.
Bahkan gratis. Sebenarnya yang gratisan banyak di Google tapi yang ngajaknya sedikit?
Makanya gue ngajak.
Ayo nulis!
![]() |
Download |
Ingin berbagi supaya orang bisa menulis
Gue ingin semua orang
bisa menulis terserah dia profesinya sebagai apa, ketika mereka bisa menulis
jika dia menjadi tukang beca sekalipun dia bisa menuliskan bagaimana dia
menjadi tukang beca apa yang bisa diambil dari profesi tukang beca, apa hikmah
yang Tuhan berikan pada profesi ini.
Kalau memang bukan
tukang becanya yang menulis ya teman-teman dong yang nulis. Bikin inspirasi
dari hal-hal yang orang lain mungkin tidak terlalu concern. Mungkin di benak teman-teman juga bertanya-tanya, ngapain sih mesti nulis?
Kalau gue sendiri
ingin membuat jejak. Jejak selama kita hidup di dunia ini. Terutama jejak
kebaikan untuk generasi yang akan datang dan jejak kebaikan juga teladan untuk
anak-anak gue nantinya. Cie anak..
Gue menawarkan itu
pada setiap orang, karena kita ini toh bakal tua dan meninggalkan dunia ini. Apa
yang akan kita warsikan? Kalau punya harta mungkin kita bisa wariskan harta
kalau nggak punya ya warisan nasehat budi pekerti bekal menjalani hidup
kedepan.
Berbaur dengan
manusia lainnya tidak mungkin tanpa nasehat baik untuk menjadi rukun dan
berprilaku baik.
Gue yakin
orang-orang yang bikin rusuh di masyarkat, yang kena kasus kekerasan karena
menganiyaya orang, maling (korupsi), tidak mau menghargai orang lain, dan
maunya menang sendiri adalah mereka yang waktu kecilanya atau ketika mereka
pada tahap tertentu dalam hidup, mereka nggak mendapatkan nasehat baik dan budi
pekerti yang luhur dari para orangtua atau para leluhurnya.
Atau bisa jadi
mereka tidak mendengarkan itu karena disabotase oleh pihak-pihak tertentu. Sehingga
terputus pada zaman dimana dia lahir. Gue merasa beruntung mendapatkan nasehat
baik dan ajaran budi pekerti dari kedua orangtua – yang mereka pun dapatkan
dari orangtua mereka, kakek-nenek gue – menjadikan gue seperti sekarang.
Nasehat baik itu
benar gue rasakan disaat sekarang, ketika orang sudah mulai ramai adu mulut bahkan fisik. Rebutan
hak yang bukan miliknya. Dan segala macam peristiwa yang tidak patut kita
contoh. Gue bisa memfilter itu. Ketika gue melakukan hal-hal yang buruk pun gue terngiang akan
nasehat orangtua, dengan itu gue kembali pada jalur yang ‘benar’.
Menulis ini juga
sama seperti nasehat orangtua pada anak cucunya. Tulisan baik yang kita buat sukur-sukur
orang lain bisa meneladaninya juga. Bisa menjadikannya inspirasi.
Jadi ebook ini hanya
sebuah permulaan. Hanya sebuah jalan dan sebuah pembuka. Langkahnya terserah
pada teman-teman sendiri. Gue juga nggak memaksa orang untuk menulis hanya
memberikan saran dan jalan.
Kalau diibaratkan
ebook ini atau ajakan menulis ini adalah sebuah jalan baru, gue membuka jalan
baru atau jalan yang mungkin sudah dibuka orang sebelum gue tapi tidak terlihat
oleh banyak orang.
Dari sekian banyak jalan
yang sudah terbuka lebar ada alternatif jalan. Mau menapaki jalan ini ya
silahkan, nggak juga nggak apa-apa. Ini bukan kewajiban tapi siapa tahu di ujung
jalan ini ada sebuah destinasi wisata yang luar biasa indahnya. Kenapa tidak
mencoba.
Gue yang sudah
duluan menapaki jalan itu merasakan hal yang luar biasa. Buktinya sampai pada
tahap ini adalah hal yang luar biasa.
Terahir dari gue.
Urusan moral atau
urusan laku seseorang dalam hidupnya memang urusan masing-masing individu tapi
kita masih boleh memberikan nasehat, memberikan ‘tempat berteduh’, memberikan ‘air
minum’ dan menunjukan jalan. Karena hidup memang untuk memberi bukan hanya
menerima dan meminta.
Bagaimana menurut teman-teman?
Komen yah. Yang belum download ebooknya bisa download disini. >> Menulis Di Era Digital <<
Follow instagram (tofikdwipandu) dan twitter gue (@tofikdwi).
See you next post..
sumber gambar : Pexels
sumber gambar : Pexels
Menulislah, maka kau akan mengabadi.
BalasHapusJadi ingat sama kata-kata itu, hehehe. Semoga segera punya buku solo yah.. Salam kenal
amin amin amin teh makasih doanya.. salam kenal juga
Hapus"Bila kau bukan anak raja, juga bukan anak ulama besar, maka menulislah." Imam Al Ghazali.
BalasHapusNah, kayak gitulah. Gue sendiri dalam menulis terutama di blog masih angin-anginan sih. Belum bisa konsisten. Yah, moga kedepan bisa konsisten dan bisa membuat karya yang baik untuk anak cucu kita. :D
wah referensinya Ihya hehe
Hapusya gapapa nyol yang penting nulis daripada bikin aneh2 di masyarakat dan gak manfaat
Menulis adalah bekerja untuk keabadian - Pramoeya Ananta Toer
BalasHapussetuju
Hapus"Verba volant, scripta manent" Salah satu kutipan yang menjadi alasan kenapa kita semua harus menulis karna "Yang terucap akan hilang, dan yang tertulis akan abadi" kurang lebih sama kayak alasan bang Top, kenapa mau dan mengajak orang lain ikutan menulis.
BalasHapusSmoga sukes ya, project ebook nya.
Ya makasih, bagiin infonya ke teman atau saudaramu bang. Hehe
Hapus“Menulislah dengan wawasan dan hati, agar bisa mencerdaskan dan sampai ke hati-hati yang lainnya.”
BalasHapus— Helvy Tiana Rosa
Bagus nih ebook yang seperti ini, dibuat untuk mencerdaskan pembacanya, berbagi ilmu juga merupakan hal yang mulia.
Bagiin dong sem info ini ke orang2 haha
HapusKalo gue, sih, nulis untuk terapi jiwa. Haha. Soalnya kalo seminggu gak nulis aja rasanya kepala berat banget. Halah. Ya, meskipun nggak semua yang gue tulis harus dipajang di blog. Atau gak, nulis buat pengingat sendiri. Bacain tulisan-tulisan 1-2 tahun lalu aja rasanya bisa campur aduk. Hehe. :)
BalasHapusWih, keren nih ajakan nulisnya untuk temen-temen bloger. Mantap! :D Gue sendiri juga udah coba nerapin, ya baru circle kecil gitu, sih. Grup proyekan nulis yang gue gagas. Sempet bikin e-book juga. Hoho.
Boleh ni mas di coba.
BalasHapussaya suka bercerita lewat tulisan tangan saya dan lewat artikel pada blogspot
Cheat BandarQ