Beberapa
hari kemarin gue buka Facebook, lihat-lihat timeline,
disitu gue menemukan sebuah berita bahwa seorang Polisi bunuh diri karena putus
cinta! Jeder! Entah diputusin atau nggak. Gue nggak tahu. Sungguh malang
nasibnya.
Ngeliat
berita itu gue jadi inget kata-kata pak Adi. Tentang memaknai setiap kejadian.
“Setiap
kejadian pada dasarnya netral. Sampai akhirnya kita memberikan makna pada
kejadian tersebut. Makna yang diberikan itulah yang akan dibawa kedalam alam
bawah sadar kita dan dijadikan sebuah habit, tindakan dan prilaku.” Kata pak Adi.
Gue
pun cuman bisa manggut-manggut, bener
juga yah..
Apa
kalian pernah mengalami kejadian yang nggak mengenakan. Jangan bilang nggak
punya. Jangan diumpetin. Gue tahu kejadian yang nggak ngenakin buat kalian
adalah ketemu mantan sama pacar barunya, atau diputusin pas lagi
sayang-sayangnya atau juga pas mau nembak ternyata dia keburu balikan sama
mantannya. Ini antara sotoy sama pengalaman pribadi beda tipis.
Tapi
pastilah kita semua (gue dan kalian) punya pengalaman yang nggak mengenakan.
Kalau yang enak-enak mah nggak usah dibahas, udah jelas enak. Yang mengganggu
kita kan pengalaman dan kejadian yang memilukan hati dan menyayat jiwa gitu. Halah…
Dan biasanya kejadian yang muatan emosionalnya kuat akan terus tertanam
dalam-dalam tanpa bisa dihapus.
Kata
pak Adi, “bohong kalau ada therapist yang
bisa menghapus masa lalu, kecuali karena kecelakaan kemudian geger otak dan hal
medis seperti penyakit pada otak”
Terus, gimana dong biar bisa
dilupain?
Gue
bilang juga nggak bisa dilupain. Kecuali lo jedotin kepala ke Candi Borobudur
dari ketingian lima meter.
Kejadian
lama yang kita ingat-ingat terus akan memudar seiring ditimpa dengan file-file
kejadian yang baru. Itulah yang menjawab kenapa mantan kalian susah diajak
balikan; karena dia udah happy sama
pacarnya yang sekrang, atau sama kehidupan dia yang sekrang, tentu sama
pacarnya. Doi udah ditimpa file-file baru tentang orang lain, bukan kalian
lagi. Maka dari itu wahai jomlo-jomlo yang masih waras di luar sana berhentilah
berharap pada mantan kalian karena kenangan kalian bersama dia akan dengan
sendirinya bekerja kalau dia kangen. Dia bakal “halo kamu lagi ngapain” duluan.
Amitaba..
Yah,
file lama bisa ditimpa dengan file baru (kejadian dan kenangan baru). Yang
membahagiakan tentunya walaupun bisa juga dengan kejadian yang buruk. Tapi
mayoritas, kan, semua orang pengen kejadian yang sama nggak terulang lagi, atau
minimal kejadian buruk nggak ada lagi di kehiduan kita. Walaupun pasti ada.
Nah,
kembali pada memaknai kejadian. Pengalaman buruk dan kejadian buruk pasti ada
dalam kehidupan kita. Seperti yang gue bilang tadi. Tinggal….. bagaimana kita,
memberikan makna pada kejadian tersebut.
Gue
kasih contoh..
Surti
adalah seorang mahasiswi Ilmu Politik berpenampilan menarik, wajahnya cantik
dan perawakannya tinggi. Tingginya hampir seratus tujuhpuluh centimeter standar
tinggi untuk model-model majalah tanaman hias. Trubus.
Udah
lama Surti jadian sama Tono. Seorang pedagang martabak yang nggak
ganteng-ganteng amat, tapi punya banyak duit dari usahanya. Pada suatu kejadian surti dan Tono terlibat
pertengkaran hebat. Surti selalu pintar dalam berkata-kata karena seminggu
sekali nelen kamus KBBI. Kebetulan dia juga dari jurusan Ilmu Politik,
ngomongnya jago. Lebih tepatnya jago berkelit. Surti cocok jadi politikus.
Tono
nggak mau kalah. Dia emang nggak jago ngmong tapi dia jago bikin martabak. Ketika
surti ngomel-ngmomel Tono malah ngulek adonan buat bikin martabak. Mudah-mudahan
Surti nggak ikut diulek juga. Tono hanya diam sambil ngulek-ngulek adonan
martbak.
“kamu
kapan sih punya waktu buat aku?!”
“aku
kan lagi nyri uang. Nanti juga ada, tunggu ajah. Sabar dong”
“ahh
dari kemarin kamu gitu terus!!”
“sabar…”
“aku
nggak bisa sabar lagi! udah capek! Mending…”
“mending
apa?”
“udahan
ajah!!”
Akhirnya
Surti dan Tono putus. Tono galau sambil ngemil adonan martabak. Surti nyari
gebetan baru.
Kejamnya
Surti.
Setelah
tahu Surti punya pacar lagi Tono makin depresi lalu kemudian dia stres berat.
Usaha martabaknya pun bangkrut. Surti adalah segala-galanya buat Tono. Tapi tidak
sebaliknya.
Di
tempat lain Jono mengalami hal yang sama. Jono baru ajah putus sama Tini. Lebih
tepatnya Jono diputusin sama Tini. Alasan Tini dan Jono putus adalah, udah
nggak sejalan lagi. Jono jalan ke kanan Tini jalan ke kiri. Kemudian mereka
putus.
Memang
Jono galau tapi dia nggak sampe stress berat kayak Tono. Jono lebih bebas deketin cewek lain walaupun
kebanyakn waktu Jono deketin cewek banyak yang tutup idung. karena Jono
berfikir cewek di luar banyak, walaupun susah dapetin cewek tapi Jono akan
tetap berusaha nyari.
Tono
dan Jono punya kasus yang sama; sama-sama diputusin ceweknya. Walaupun
alasannya beda tapi ujungnya tetep diputusin juga. Hanya saja Tono memberi makna, kalau putus dari Surti
itu adalah bencana alam yang mengerikan sampe dia stress dan usahanya bangkrut.
Jono berfkir lain, dia memberi makna kalau putus dengan Tini bukan apa-apa. Persepsi
Jono masih banyak cewek lain bukan cuman Tini seorang.
Beda
pemberian makna beda prilaku. Jono tenang Tono stress. Jono makan martabak Tono
makan cetakannya.
Itu
pulalah yang membuat kita sebagai laki-laki menjadi kuat dan tahan banting.
Diputusin itu bukan sesuatu yang hina. Bukan juga akhir segalanya.
Kata-kata
bijak tadi disponsori oleh Teh Botol Nyosor..
-----
Pemberian
makna ini juga berlaku untuk semua kejadian. Bukan hanya soal asmara. Kita
sering ngomongin ‘nggak ada asap kalau nggak ada api’. Api adalah penyebab
timbulnya asap. Ada hukum sebab-akibat atau kalau ditarik lagi, lebih deket ke
hubungan Stimulus-Response. Kalau diibaratkan, api adalah stimulus, responnya
asap. Atau kita ambil contoh lain misalkan kejadian diputusin tadi adalah
stimulus dan responnya adalah menjadi tindakan dan prilaku Jono dan Tono.
Gimana
nangkep?
So,
guys.. Hati-hati dalam memberikan makna pada setiap kejadian. Kasih pemaknaan
yang positif, kayak Jono tadi. Walaupun diputusin, dia menganggap kalau putus
dengan Tini itu bukanlah akhir dari dunia. Itulah gunanya positive thinking. Selama ini kita kadang nggak tahu buat apa sih
kita disuruh husnudzon atau positive thinking.
Karena
setiap kejadian nggak selalu baik, adakalanya kita ditimpa musibah atau
kejadian nggak mengenakan. Maka dari itu kita harus tetap berfikir positf.
Kasih makna yang membuat kita maju, membuat kita kuat dalam menghadapi cobaan
dalam hidup, dan bikin STRONG. Jangan malah sebaliknya.
Punya
pengalaman nggak mengenakan soal asmara atau kejadian lainnya lalu kalian
berfikir positif dengan kejadian tersebut? Share
ajah gais.. Komen di bawah..
dapet nasehatnya setelah baca. asyeek.
BalasHapussemoga bermanfaat BROH.. :))
HapusBermakna nih artikel.. Mantap. Disuruh positif thinking
BalasHapusSemoga bermanfaat unutk kehidupan anda. sebarin juga
HapusBanyak bang. Gue juga sempat menaroh harapan besar ke cewek, tapi ngga dapat respon. Waktu itu, gue negativ thinking. :(
BalasHapuswah lo salah banget tuh.. jangan gitu bro
HapusSemoga TONO dan JONO bisa segera jadian kembali...
BalasHapusJadi ibarat chef, kitalah yang menentukan mau jadi masakan apa nantinya walaupun bahannya sama - sama telor misalnya
tergantung bumbu apa yang kita pilih ya bang??
gue suka gaya lo Ri.. ngerti banget lo.. hehe semoga bisa bermanfaat buat lo :D
Hapuskeren, ternyata berpikir positif itu penting. Memberi makna pada suatu kejadian, tidak boleh langsung memberikan label negatif, tapi harus ditelaah terlebih dahulu, agar tidak salah dalam menafsirkan makna dari suatu kejadian. Jadi, berpikir positif :)
BalasHapusoke Di semoga bermanfaat buat lo hehe
HapusKeren. pokoknya keep positif thinking. Nice post, sob.
BalasHapusoke bro semoga bermanfaat
HapusDalem banget fik. Aku jadi sedikit ada pencerajan nih. Tono sebenernya nggak sepenuhnya salah. Cuma dia kelewat salah. Kita boleh meratapi, membiarkan diri kita bersedih. Tapi jangan kelamaan.
BalasHapusnah itu dia pointnya bro... semoga bermanfaat buat lo bro
Hapusintinya postitif thinking ya bro.... contoh kasusnya bagus sekali, jangan-jangan pengalaman pribadi wkwkwkw
BalasHapushahaha.. tau ajah nih
HapusDapet banget nasihatnya. Jadi kitalah yang sebenarnya memaknai suatu kejadian itu ya. Kalo kita yang ngasi warna hitam maka akan kelam jadinya, begitu juga sebaliknya ya. Terharu aku.
BalasHapusnah itu dia ca.. keep giving positive every things happened to your life..
HapusIni mungkin, kaya cerita yang memuat unsur nasehat, tapi dibalut dengan komedi kah?
BalasHapusKeren!
Part yang paling gue suka:
Itu pulalah yang membuat kita sebagai laki-laki menjadi kuat dan tahan banting.
yah sebagai laki lo harus kuat BRO. KUAT
Hapusya yang penting positif thinking aja . jangan terlalu dipikirin juga kalau emang ada masalah sama asmaRA.
BalasHapussaya sih em.... nggak usah dibahas deh soal pengalaman nggak enak saya.
.... iya gitu
HapusBerita polisi yang itu tuh, aku tau kok. Tapi aneh aja polisi yang digambarkan kuat bisa-bisanya bunuh diri gara-gara masalah cinta. Ceweknya emang cantik sih. Untung si Tono gak kepikiran buat bunuh diri gara-gara diputusin si Surti.
BalasHapusBerarti cara pandang tiap orang terhadap suatu masalah itu beda-beda ya, jadi kalo kita curhat ke orang itu gimana. Kan masalah A menurut pencurhat berat banget tapi menurut si dicurhati bilang itu masalah biasa aja jadi dia gak bisa ngasih solusi yang pas dan akhirnya tambah stres si pencurhatnya.
oke nanti gue bikin spesial buat lo Ki postingan dari komen lo ini.. tunggu ajah ingetin gue juga kalau lo baca komen lo ini
HapusWah-wah, mahasiswa tingkat akhir bisa berubah menjadi motivator. KEREN!!!!
BalasHapusBener banget yg bg tofik bilang, karena pemaknaan dalam satu kondisi, bisa menjadikan makna itu berbeda-beda. Ya, seperti contoh di atas.
Kalo semua hal dimaknai dengan baik, besar kemungkinan tidak akan ada perpecahan. Bahkan sampe Polisi aja bisa bunuh diri. Apalagi jomlo yg bukan polisi. -_-
hati2 ru itu polisi ajah gitu apalagi blogger galau hahahahaha
Hapusintinya kita harus liat sisi positif dr setiap kejadian gitu ya, nyari Brightsidenya kalo kata The Killers
BalasHapusiya gitu deh don, bener
HapusKasihan Tono, semoga Jono ngasih motivasi ke Tono, walaupun mungkin Jono bukan siapa-siapanya. Tapi dengan perasaan senasib sepenanggungan, semoga Jono tau keadaan Tono dan mau mebantunya. #PrayForTono
BalasHapusBener banget. Dulu pas jaman-jaman jahiliahku, aku sering ngeluh kalo ada masalah, sering memaknai kejadian itu sebagai hal yang buruk. Tapi setelah minum kiranti, aku sadar, ternyata dibalik sebuah kejadian, pasti ada maknanya. Terimakasih kiranti.
wong edayan haha
Hapusartikel bermanfaat
BalasHapusterimkasih... saya pesen obat eksimnya kang hehehe
HapusHmm.. Gara2 si Tono ini tukang martabak... Kok aku jd ngiler ya pgn makan martabak jg? Apalagi martabak manis keju+susu, beeehh. Mantaaap! Oke skip, agak ngelantur.
BalasHapusKalo soal kjdian gak mengenakkan sih psti stiap org pnya lah :) Trmsuk jg aku, tp mgkin saking bnyaknya, aku jd bingung sndiri mau crtain yg mana._.v Wkwk.
Waelah, grgr putus cinta aja smpe mngakhiri hidupnya gtu ya? Ckck. Lebay bgt yak. Emang sih, kalo mau memaknai stiap kejadian itu yg paling penting dri diri kita sendiri dan trs mengingatkan diri sndiri untuk slalu berpikir positif. Gak ada salahnya kok brpikir positif, malah mnurutku kalo sering brpikir positif/huznudzon thd ssuatu itu bakal meringankan beban pikiran kita. :) Iya gak sih? Hehee.