iklan

Surat Untuk Menpora




Masalah yang sedang terjadi di dalam persepakbolaan Indonesia nampaknya tidak pernah berakhir. Ada saja masalah yang timbul. Dan sekarang sepakobola indonesia sedang dalam masalah juga, yaitu dibekukannya PSSI tapi tidak dengan cara dimasukin freezer selain dibekekukannya PSSI masalah lainnya yaitu dihentikannya kompetisi liga. Berawal dari PSSI asosiai sepakbola tertinggi di Indonesia itu tidak merespon surat peringatan dari Kemenpora sampai tiga kali, dan akhrinya Imam Menpora kita yaitu bapak Imam Nahrowi membekukan PSSI. Seperti itulah kira-kira kronologi singkat masalah yang sedang terjadi.

Kisruh sepak bola Indonesia ini ternyata sudah diketahui FIFA sebagai asosiasai sepakbola dunia. Dan kabarnya FIFA bakal memberikn sanksi kepada PSSI. Makin melebar saja persoalan sepakbola kita. Gue kasihan sama para pemain dan official di klub yang berada dalam kompetisi liga. Mereka nyari makannya dari sepakbola tapi kompetisi madeg. Otomatis mereka pun ya nganggur. Mungkin ada juga yang ngojeg atau jadi office boy bikinin teh manis tapi tehnya nggak manis soalnya semanis apapun teh yang dia buat bakalan pahit karena kesedihan kompetisi diberhentikan.

Maka dari itu gue sebagai anak muda Indonesia yang suka sama sepakbola indonesia akan membuat surat untuk Menpora.. Tujuannya bukan untuk dicap sebagai anak kekinian atau gimana gitu (emang gimana sih?) surat ini pure dari hati gue paling dalam. Cie..



Aslamualaikum warohmatullahi wabarrkokatuh…

Selamat gini hari pak Menpora yang ganteng.

Perkenalkan nama saya sukiman-sukijan- eh bukan pak. Nama saya sebenarnya adalah Tofik Dwi Pandu, saya berasal dari Cirebon. Itu loh pak yang terkenal karena wakil bupatinya yang korupsi dana bansos (bantuan sosial). Iya, pak sengaja saya mah nggak memberikan bapak gambaran tentang Cirebon yang enak seperti berbagai macam kuliner yang lezat atau yang elok seperti apa ya.. nggak ada yang elok pak di Cirebon selain keberadaan saya ini.

Sudah cukup saya rasa pak,  perkenalan yang sungguh penuh dengan guyonan ini. Tapi memang saya suka guyon pak, suka humor, suka cewek juga pak. Mari kita mulai membahas inti dari surat saya yang mungkin bagi bapak kelihatannya sepele tapi ketahuilah pak jikalau bapak memang bijaksana dan arif walaupun nama bapak Nahrowi. Bapak akan mendapatkan pencerahan akan masalah yang bapak buat sendiri. Atau bapak akan kejang-kejang memcbaca surat saya ini.

Begini pak..

Sehubungan dengan keputusan bapak membekukan PSSI. Saya sebagai penikmat dan supporter salah satu klub sepakbola yang berada dalam kompetisi yang bapak hentikan, cukup dibuat kecewa oleh keputusan yang bapak buat. Saya dari awal selalu melihat keberadaan Menpora ini sangat penting pak, di pikiran saya ‘kalau menporanya suka olahraga mungkin dia akan membawa olahraga indonesia ini ke dalam kancah dunia dan mengharumkan nama indonesia. Bukan hanya sepakbola tapi cabang lainnya juga’.

Tapi minimal kalau minimal kalau memang bapak nggak suka olahraga atau bahkan nggak ngerti sama sekali sama olahraga ya nggak papa, karena persiden tercinta kita bersama sudah memilih bapak dan menetapkannya sebagi Menpora. Toh menpora yang ditunjuk dulu oleh mantan persiden bapak SBY nggak ada basic olahraga atau suka olahraga tapi karena dia kader partai yang berkuasa yang kehilangan pos mentri karena mentri sebelumnya kena kasus korupsi. Saya kira bapak Imam ini tau lah, kan punya tipi juga toh. Pasti nyimak dengan seksama.

Saya nggak idealis pak kalau soal menpora, soalnya saya juga bukan persiden. Kalau saya persiden saya akan menerapakan hal itu. kembali lagi kepada masalahnya pak. Mungkin bapak dan kawan-kawan punya pandangan berbeda tentang persepakbolaan indonesia walaupun tujuannya sama yaitu memajukan persepakbolaan indonesia. Bapak mungkin marah dan kecewa kepada PSSI yang tidak meladeni surat peringatan ke tiga yang diberikan oleh bapak. Tapi mungkin bapak ingat kalau pemerintah tidak boleh menginterfensi PSSI pak.

Itu yang dikatakn FIFA. Saya nggak baca copyan aslinya sih pak, tapi baca-baca di surat kabar.

Tapi bapak mungkin nggak mau menghiraukan FIFA. Lagian, PSSI kan asosiasi sepakbola yang adanya di indonesia, ya, harus nurut sama pemerintah indonesia. saya juga bingung pak kenapa FIFA suka banget ngatur-ngatur sepakbola indonesia. maka dari itu ubah saja satuta FIFAnya pak, PEMERINTAH SANGAT BOLEH MENGINTERVENSI PSSI, DENGAN SYARAT TIDAK DIPOLITISASI. Gitu pak. Pasalanya kalau PSSI ini bikin salah  dan masalah mereka berhubungan langsung dengan FIFA sekaliber Menpora tidak berhak ikut-ikutan.

Harusnya bapak jangan langsung membekukan pak. Musyawarah dulu dengan PSSI. Berdialog dengan mereka. Baikanya seperti apa sepakbola kita ini. Karena masyarakat bingung kalau PSSInya saja dibekukan kompetisi yang sedang berjalan bagaimana. Klub banyak menelan kerugian pak, sponsor kabur karena kompetisi tidak berjalan katanya kan klub sepakbola sekarang tidak boleh memakai dana APBD jadi sponsor adalah solisnya. Dan sponsor juga sangat penting pak. Kalau pada kabur begitu klub mendapatkan danaya dari mana, kan dari gaji bapak sebagai menpora nggak mungkin.

Selain sponsor para pedagang yang berada di sekitar stadion yang biasanya berjualan adalah orang-orang dirugikan lainnya oleh berhentinya kompetisi. Mereka mencari nafkah dari berjualan syal, baju, spanduk, bendera, dan perank-pernik klub bola indonesia pak. Mungkin kerugian mereka tidak terekspose media. Yang di ekspos media hanya klub, pemain dan para officialny saja.

Bapak pernah menginstruksikan supaya liga tetap berjalan sperti biasanya walaupun PSSInya dibekukan. Tapi bapak telat mengkomunikasinya pak, klub dan para pemain keburu tidak semangat mendengar berita tersebut. Mungkin kalau berjalan pun permainan akan terasa hambar karena semangat bermain sepakbola penuh masalah dan biasanya pak kalau orang lagi main bola isitirahatnya kelamaan, permainan terasa tidak nikmat pak. Makanya aturan internasional waktu istirahat tidak dibuat lama sampai setengah jam misalkan.

Saya merasakan itu pak, soalnya saya sering main bola. Saya harap bapak juga sering main bola.

Saya warga indonesia atau mungkin juga masyarakat yang lain menginginkan sepakbola indonesia berjalan kembali. Tanpa konflik, tanpa masalah internal maupun eksternal. Saya merindukan pulang ke rumah dengan niat menonton liga indoneia pak. Pengen lihat tim jagoan saya bertanding, terlepan menang atau kalau itu hal yang lain.

Keputusan sudah bapak ambil. Dan bapak juga sudah membuat Tim Transisi. Walaupun anggota tim sebagian ada yang mengundurkan diri. salah satunya idola saya pak, Wali Kota Ridwan Kamil. Mungkin dia sibuk pak ngurusin Bandung, jangan ganggu dia. Masalah di Bandung belum semuanya teratasi. Kalau mau merekrut orang yang sedang tidak menjabat posisi penting kepemerintahan pak. Saya kek misalnya. Hehe..

Saya harap bapak dan Tim Transisinya, bisa segera menyelesaikan permasalahan ini. Jujur saja pak saya juga muak melihat PSSI apalagi yang memimipin sekarang orang-orangnya itu-itu juga. Bahkan saya lihat ada bapak Nurdin Halid, mantan ketua PSSI yang masuk bui karena korupsi. Selalu PSSI dihuni oang-orang yang tidak membuat nyaman kami para penikmat sepakbola, khawatir suatu waktu ada yang ‘menilep’ uang untuk memajukan sepakbola indonesia. Menurut saya sebelum bapak membekukan PSSI, sepakbola indonesia banyak masalah ya salah satunya dari PSSI itu sendiri.

Kalau bisa pak ambil lah istilah Pegadaian pak; menyelesaikan masalah tanpa masalah. Nggak apa-apa pak. Kan kalau masalah yang diselesaikan dengan solusi yang tepat akan melahirkan sesuatu yang luar biasa.

Sebagai penutup surat ini saya berharap kepada bapak Imam untuk memikirkan jalan yang tepat untuk sepakbola indonesia yang lebih baik pikirkan kembali ketika membuat keputusan, pastikan tidak ada unsur yang ketinggalan dalam merumuskan masalah. Sekian surat yang tidak jelas dari saya pak..


Walaikumsalam  warohmatullahi wabarrkokatuh..


Cirebon, 20 Mei 2015
Tertanda, orang ganteng sejagat buana


Tofik Dwi Pandu

Komentar

  1. Haaaaa, keren, Bang Top. Bikin model surat begitu gimana caranya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. carnya ya ditulis Ris hahaha

      Hapus
    2. Bukan, Bang. Itu loh yang kayak kertas itu. Gimana bisa jadi kayak surat di kertas beneran. :D

      Hapus
    3. block quote Ris cari ajah di google 'block quote papper'

      Hapus
    4. Oke, makasih, Bang. Saya cari. :D

      Hapus
  2. Awal suratnya kocak banget. Hohoho. Tapi kesananya jadi serius dan kritis. Saya bisa merasakan kecintaan Bang Top di tiap bait suratnya. Mengharukan. Semoga menpora cepat sadar dan merekrut Bang Top sebagai tim transisi.

    BalasHapus
  3. Sungguh mulia sekali lo nulis surat ini dari lubuk hati yang paling dalam, bang.. :D
    Njiiirr bngt gue ngakak pas kuliah gegara baca posting ini, sampe diliat dosen dikira gue nonton bokep. Kan kampret.
    Padahal gue baca surat lo yang dari awal sampe akhir, sampe bawa-bawa Cirebon yang nggak ada bagus-bagusnya selain lo yang hidup di situ, sehingga Cirebon ada bagusnya. -____-

    Semoga Pak Nahrowi baca surat ini, dan semoga dia juga suka sepak bola, kali aja lo diajakin main bola bareng doi. Kapanlagi main bola bareng menteri? wkwkwkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. gue berharap bisa main bola sama kamu nih :))))) hehehehe

      Hapus
  4. Dukung klub apa lo Pik? Hehe

    Gue gak mau ambil pusing deh soal PSSI yang dibekukan ini.
    Awalnya, pas ganti presiden, ganti menteri... gue optimis sepakbola kita bakal ada perubahan yang hebat, yang membanggakan, lah ini perubahan yang hebat tapi ada kisruh dan malah kacau, apalagi kalo sampe dibekukan dari FIFA.

    RIP Sepakbola Indonesia :')

    BalasHapus
    Balasan
    1. PERSIB nyol..

      belum sepak bola indonesia belum mati. gue optimis akan hal itu ;))

      Hapus
  5. Gue juga optimis. Semoga surat ini dibaca dan segera direspon Menpora.

    BalasHapus
    Balasan
    1. amin. semoga menporanya juga d ganti hahaha

      Hapus
  6. Kalo yang beginian langsung kirim ke kantornya aja langsung, biar langsung dibaca, wkwk!

    BalasHapus

Posting Komentar

Terimakasih atas komen dan kunjungannya. Kalau ada kesempatan saya akan BW balik.