Belakangan ini
gue jadi suka minum kopi hitam ketimbang minum kopi yang macem-macem, maksud
gue kayak semacam mocacino dan teman-temannya. Alasannya sederhana, karena
setelah gue minum kopi mocacino gue jadi mules-mules dan badan gue jadi lemes.
Pertanda ketidakcocokan gue sama si mocacino. Tapi karena gue pengen tetep
ngopi gue cari cara yang lain, dengan satu syarat, yaitu nggak ngefek kayak gue
minum kopi mocacino. Dan setelah gue berfikir dengan amat sangat serius,
akhirnya gue nemu kopi hitam. Fix, gue masih bisa nikmatin kopi tanpa
bolak-balik ke toilet sampai akhirnya tergeletak tak berdaya di atas jamban. I have a solution. Kopi hitam…
Gue cukup yakin
dengan pilihan gue untuk pindah haluan; dari kopi mocacino ke kopi hitam.
Kenapa? Ada banyak manfaat dibalik kopi hitam yang gue udah tau tapi lupa dan
akhirnya jadi nggak tau. Salah satu manfaat dari kopi hitam adalah menjaga mata
supaya tetap fokus ke dalam satu tujuan. Contohnya, ketika gue bikin tulisan.
Actually, gue males dan nggak gampang fokus, tapi mendadak gue jadi fokus lagi
setelah minum kopi hitam, entah itu sugesti doang atau guenya yang lebay. Tapi,
gue sadar ternyata penyebab malas dan nggak fokus itu adalah rasa kantuk, dan
ngantuk ketika di hajar pake kopi hitam, langsung deh tuh. Kantuknya K.O!
Disini gue nggak
lagi ngiklan, apalagi promosiin atau review produk tertentu. Memang kelihatanya
tulisan gue kayak ngajakin orang supaya minum kopi hitam. Gue rasa orang-orang
yang baca tulisan gue cukup pintar, nggak mungkin mereka tiba-tiba jadi pengen
minum kopi hitam setelah mendengar penjelasan kenapa gue minum kopi hitam,
karena selain alasan gue kurang meyakinkan, juga karena tujuannya bukan untuk
iklan tapi untuk curhat. Terserah kalau nantinya tiba-tiba yang baca tulisan
gue secara mendadak saat itu juga jadi mau minum kopi hitam. Toh, gue nggak
nyebutin kopi apa yang harus mereka minum.
“Udah, minum kopi
kapal perang ajah, biar lo fokus”
Nah, itu baru
kalimat ajakan…
Dulu emak gue yan doyan sama kopi
hitam. Sekarang gue, dan emak gue sekarang nggak minum kopi hitam dia lebih
milih minum kopi mocacino, katanya kalau minum kopi hitam lambungnya jadi sakit. Mendengar
keluhan emak gue, berasa pengen bilang “minum
tengkorak white coffee, nggak perih di lambung”, lalu emak gue tiba-tiba niruin
gaya Ralin Shah. Ah.. abusurd banget.
Kalau saja gue bisa tukeran
lambung sama si emak, pasti gue nggak bakal mules-mules lagi setiap minum kopi
yang tingkat kekerenannya di atas kopi hitam. Iya, menurut gue kopi mocacino,
capucino dan cino-cino yang lain itu tingkat kekerenannya melambung tinggi di
atas kopi biasa. Coba deh lo ke mall-mall, lebih mahal mana kopi yang
cino-cinoan sama kopi hitam. Walaupun secara kualitas masih bagusan kopi hitam. Cino-cinoan dan kawan-kawannya juga harus selalu ingat bahwa mereka berasal dari
kopi hitam,yang di campur sama bahan-bahan yang lain. Yah, intinya mah kopi
lah.
Sejarah mencatat ternyata penyebab
bangsa Eropa menjajah negara-negara lain diluar Eropa juga karena mereka ingin
mendapatkan kopi, selain memang mereka juga menginginkan rempah-rempah. Alasannya,
di Benua Eropa nggak bisa ditanami pohon kopi, kopi hanya bisa di tanam di
daerah kawasan Benua Asia, Afrika, dan Amerika. Mereka suka sama kopi karena
kopi bikin kerja menjadi semangat. Iya, kopi tuh punya efek ‘heroin’, bisa
membangkitkan semangat kerja dan bisa bikin candu. Ketagihan. Penyebab ketaghannya
karena di dalam kopi ada kandungan kafein.
bener bang....kalau di pondok kopi hitam tetap jadi favorit...meskipun kadang kopi yang lain juga sih...tapi kopi hitam tetap yang juara...
BalasHapuskadang emang kopi perlu banget...apalagi untuk anak kuliah.....anak pondok.....anak punk...anak jalanan...semua minum kopi...alasannya classic...semua orang tau...buat perang melawan kantuk...ngafalin rumus...ngafalin nadzom....ngafalin lagu...ya begitulah....kopi hitam kayaknya emang lebih perfectoooo!!!!
anak pondok lo mot??
Hapusemang juar sih keren banget emang kopin item
Yah.. masalah kopi item aja bisa jadi postingan yang gaul begini ya Pik..
BalasHapusatau ini lo mengada-ada aja biar bisa jadi postingan?
ah entahlah...
yang jelas bahasan lo sederhana tapi asik buat dibaca.. keren pik.
sejauh ini juga gue liat elo Tebe yang paling produktif..
sini bonus cium :-*
ihh maaciw bang :*
HapusSaya juga lebih menyukai kopi hitam. Tapi kalau disuruh memilih, saya lebih memilih yang gratis.
BalasHapusalah masnya mental gratisan :))
Hapus