Selasa 01 April 2014 kemarin adalah
hari selasa pertama di bulan April, diawali dengan bangun pagi jam 5,
jarang-jarang banget gue bangun jam segitu. Menurut gue bangun jam 5 itu adalah salah satu progress yang gue peroleh
dari rencana gue yang mencanangkan bangun sepagi mungkin. Walaupun tidur larut
malam. Awal yang baik di bulan April.
Soalnya gue inget kalau orang yang bangun pagi itu calon orang kaya.
Antara ngarep, dan mitos gue jadiin satu.
Gue nggak lupa hari Selasa adalah
jadwalnya mata kuliah CCU, mata kuliah yang gue suka. Soalnya dari mata kuliah
ini lah gue jadi tau sebenernya gimana sih budaya di amerika sana. Kalau
biasanya gue lihat di tipi-tipi doang nggak tau benar apa nggaknya kalau di
amerika itu seperti apa, sekarang gue mulai tau banyak karena Dosen mata kuliah
CCU pernah kuliah di sana dan tinggal cukup lama di sana, dia tau tentang Amerika
dan budaya-budayanya.
“Kalau kaya gini caranya gue bisa sok
tau tetang amerika, nih, walupun gue belum sekalipun kesana” gue ngomong dalam
hati.
Selasa kemarinnya gue telat masuk
mata kuliah ini dan gue nggak dianggap hadir walaupun gue masuk mata kuliahnya.
Hari itu gue nggak mau terulang lagi. Gue berangkat ke kampus lebih awal dari
biasanya, masuknya jam 10.20 tapi gue dateng jam 9 pas. Setelah nunggu 1 jam
lebih di kampus, dan gue lihat pantat gue mulai mengelurkan asap dan sepertinya
agak sedikit tepos. Saking lamanya. Akhirnya dosen datang dan langsung masuk.
Gue menikmati banget setiap menit dan perkataan dosen yang menjelaskan tentang
bagaimana keluarga di amerika sana.
Setengah jam berlalu dia ngejelasin ,
gue dan temen sekelas manggut-manggut, ada yang melongo saking herannya, gue
khawatir dia bukannya merhatiin dosen jelasin materi tapi lagi liat video bokep
,saking asiknya sampe melongo. Who knows?
Lalu ketika gue manggut-manggut, ada
temen gue namanya sigit. Sang MLMer yang pernah gue ceritain di postingan ini, kemudian
dia mengacungkan tangan dan seluruh kelas-pun tutup hidung, lalu kemudian dia
nanya.
“Pak disana ada orang yahudi nggak?
Terus gimana tuh pak kelakuannya“
Tanya sigit sembari menurunkan
tangannya dan kemudian diikuti seluruh kelas yang melepaskan tangaan yang
menutupi hidung.
“Ada…” jawab dosen.
“Dosen saya yahudi, dua orang, mereka
baik-baik ajah. yahudi itu sama sebenrnya kaya kita (umat muslim), mereka
sunat, nggak minum-minuman keras dan nggak makan daging babi, mereka hanya mau
makan daging yang disembelih atas nama tuhan (yahudi). Saya juga sering makan
daging itu kalau susah cari daging yang halal di sana. Dan yahudi itu ada dua
jenis, ada yahudi yang orthodox, ada yang yahudi Israel kalau yahudi aslinya
itu ada di Ethiopia. Yahudi yang sekarang tuh, yang memerangi palestina adalah
yahudi penganut zionis, mereka menggunakan cara kekerasan untuk merebut tanah
palestina, beda sama yahudi orthodox yang berkeyakinan kalau tanah palestina,
nantinya juga akan menjadi milik mereka (yahudi) di akhir nanti saat imam mahdi
muncul. Katanya gitu”. Lanjut dosen..
Gue kembali manggut-manggut, lama-lama
gue jadi kaya anak punk yang lagi joged, manggut melulu. Sembari gue
manggut-manggut dosennya ngelanjutin jawaban dari pertanyaan sigit.
“Orang Israel kenapa pinter-pinter?
Karena, di sana lebih banyak perpustakaan ketimbang mall, lebih mudah menemukan
perpustakaan daripada mall, dan fasilitasnya mewah. Mereka banyak membaca, makanannya
jangan nyalahin yahudi kalau mereka lebih pintar. Dan sebenarnya yahudi sering
menjadi kambing hitam. Kita (umat muslim) sering banget nyalaih yahudi dalam
kondisi apapun, dikit-dikit salah yahudi, dikit-dikit gara-gara yahudi. Nggak
usah di jelasin juga kita udah tau kalau yahudi itu musuh umat islam, maka dari
itulah kita lebih gampang menyalahkan musuh daripada mengintrospeksi diri.
Mungkin saja, islam itu hancur karena para umatnya sendiri.” Dosen ngelanjutin penjelasannya..
Gue? manggut-manggut sudah pasti…
source |
Dari situ gue sadar, sebenarnya kita
di buat untuk lebih banyak menyalahkan daripada mengintrospeksi. Banyaknya isu
tentang konspirasi yahudi. Membuat kita fokus ke mereka (yahudi) untuk mencari kambing hitam. Sebenarnya bisa
kita lihat di televisi belakangan ini, banyak ustadz yang kelakannya nggak
mencerminkan umat islam, si Guntur misalnya, kamudian si Hariri tempo hari
mereka berdua mencoreng nama baik islam, di negri kita sendiri. Kemudian partai
islam yang melakukan praktek korupsi
pengadaan al-qur’an, impor daging sapi, udah gitu duit korupsinya buat bayarin cewe-cewe.
Seks, uang dan kekuasaan membelenggu mereka.
Asik banget bahasa gue nih…
Dan ternyata kita udah salah langkah
dalam menyikapi yang terjadi. Gue bukan membela yahudi dan para kaumnya, tapi
senggaknya kita harus belajar banyak dari mereka, contohnya, mengurangi
mall-mall di Indonesia, banyakin perpustakaan, kemudian fasilitas perpustakaan
di perbagus, di lengkapi. Ada fakta menarik di Negara kita, kita sering baca
buku di gramedia, sekedar baca nggak beli, banyak orang-orang dateng ke situ,
apalagi ABG. Mereka lebih suka baca di sana daripada beli buku, kadang buat
orang pacaran gramedia adalah alternative buat ngajak jalan pacar atau gebetan.
Artinya mereka akan tertarik kalau saja perpustakaan yang ada, fasilitasnya
seperti gramedia. Ber-AC, rak buku yang rapih, banyak buku bacaan yang menarik,
dan tempatnya yang bersih.
source |
Jadi gramedia itu ibarat perpustakaan
yang masuk mall. Andai saja di Indonesia banyak perpustakaan yang fasilitasnya
kayak mall. Dosen gue juga bilang kalau di Amerika sana, ada perpustakaan yang
bertempat di sebuah perbukitan. Dengan fasilitas nggak kalah mentereng dari
mall. Ngiri gue. Tapi semoga ajah minat baca kita nggak jadi berkurang
gara-gara fasilitas yang nggak memadai. Kita, boleh ajah belajar dari yahudi,
ambil yang baik-baiknya ajah asal jangan kita belajar akidah, kita harus tetap
pada keyakinan kita sendiri.
The end of this post..
Gue bukan bermaksud nyalahin
siapa-pun. Apalagi nyalahin abang Sapi dan kawan-kawan. Gue cuman mengajak dangdutan
introspeksi diri masing-masing. Jangan mencari-cari kambing hitam. Mending kita
baca buku, biar nambah wawasan. Jangan sok-sokan anti yahudi deh, kalau masih
pake Facebook, masih mainan Twitter, dan nyari sesuatu ke mbah Google. Mending pelajari
ajah giman sih mereka bisa pintar dan sukses.
Sisa setengah jam lebih, makin
bermanfaat buat gue. Mata kuliah CCU berakhir, gue keluar dengan banyak
menangkap hal-hal menarik.
Cieee yang kuliah CCU...
BalasHapusByw emang kamu cocoknya jadi anak punk kok Pik, abisnya manggut-manggut mulu, ngerti ga kamu? hahahahaa
aku sih setuju saja bukan mau menyalahkan siap-siapa, apalgi cari kambing hitam, mungkin harapan kita sama, semoga ada fasilitas perpustakaan Indonesia yg bagus dan banyak, bukan malah mall yg banyak
apalgi Gramedia adanya baru di kota-kota besar, kasian yg di desa kayak aku.
tapi ilmu di dapat dari banyak media sih, skg ada internet juga. Knp Israel lbh pintar karena dia rajin membaca, lah kita malah searching gambar2 kartun hahahahaa
itu kenapa HARIRI sama GUNTUR dibawa-bawa sih Pik? wkwkkwkwkw
Pantasana aja berat... bahasannya yahudi bo'... saya baru tahu klu org yahudi it ada dua jenis... yahudi ortodox dan zioniss... mrk gak makan daging babi dn hwan yg gk disembelih juga minum2an keresss.. tpi gak heran juga sih alnya konon katanya kaum yahudi itu keturunan nabi ibrahim juga cuma terpisahnya distu... silsilahnya dari nabi ishak...smentara nabi kite muhammad silsilahketurunannya dari nabi ismail... dan yg sy denger2 sih... yahudi itu gak akn pernah senang melihat umat islam hidup damai.. sentosa.. sejahterah... shg mereka melakukan banyak cara untk menghncurkan umat islam.. kalau dulu mah perangnya pake fisik... klu sekarang krn zaman serba canggih... mereka pke perang fikiran... untk mempengaruhi umat
BalasHapusIslam.. tp terlepas dari itu semua... seperti postingan kamu... kepintaran org yahudi menciptakan berbagai macam produk seharusnya bisa jadi pemantik agar umat islam jg berbuat sesuat yg lebih daripada mereka tidk sekedar merutuk tanpa tindakan
sensitif buat yg gak bisa baca
BalasHapushari pertama april yang gak sia2 pik, dapat pemahaman baru..
BalasHapuskita yang selalu mempermasalahkan orang yahudi, ataupun orang lainnya seolah kita orang yang benar... padahal setiap yang terlihat buruk belum tentu sepenuhnya buruk..
bangsa yahudi yang cerdas harusnya membuat kita berpikir, kenapa mereka bisa, sedangkan kita tidak?? apa salahnya jika kita meniru sisi positif dari mereka... toh tidak akan merugikan untuk bangsa dan agama kita....
Setiap manusia itu sama kok pada dasarnya, karena manusia itu diciptakan untuk menjadi orang yang berguna satu sama lain kok :))
BalasHapusGue suka ke gramedia sekedar baca dulu, tapi akhirnya gue beli dong,, walaupun banyak bacanya dibandingkan belinya haha
BalasHapusberarti secara ga langsung, gue ngarepin ada perpustakaan yang sebersih gramedia dong.. haha setuju
sensitif darimnananya yaaa? aku baca postingan Topik jelas kok hahahhahaa
BalasHapushidup Topiiik :p
Buseeett~ Postingannya berat banget bang =))
BalasHapusHmm, intropeksi.
Yup~ Kita itu emang harus sering intropeksi, dan gak boleh seenak jidat nilai seseorang. Apalagi nilai secara negatif. Malah jadi fitnah kan kalo gak ada bukti.
Berenti nyari kambing hitam, nyarinya kambing pink aja :D
Oke, abaikan. Gak jelas dan bermutu komentarku ini.
Yahudi hanyalah sebuah agama seperti agama-agama lain. Menyalahkan sesuatu yang tidak berkaitan merupakan cermin kebodohan dari seseorang yang berpandangan sempit. Saya sangat kagum dengan orang Muslim yang sanggup mengintrospeksi diri. Kebanyakan orang-orang Muslim di sekitar saya (saya juga terlahir Muslim) cenderung mencari-cari kambing hitam atas kesalahan sendiri, seperti menyalahkan Yahudi, Kristen, Amerika, Israel, TV, internet, game, pornografi, alkohol, narkoba, anak durhaka, istri durhaka, dan lain-lain. Apa aja disalahin. Apa aja dimusuhin. Yang paling parah justru provokasi seperti ini dilakukan oleh para ulama dan orang alim. Ini kan memalukan Islam. Sudah saatnya, kita sebagai Muslim harus berhenti menuntut untuk diperlakukan seperti anak kecil yang cengeng. Kita harus dewasa secara mental dan spiritual.
BalasHapus