iklan

Ilmu Dan Uang



Saya sempat merenung sejenak. Itu terjadi ketika saya memikirkan masa depan dengan keadaan finansial yang kurang baik. Itu haya bahasa diplomasi dari dompet kempes yang saya alami. Saya merenenung tentang ilmu dan uang. Saya selalu naif dan pelupa ketika berhadapan dengan realita kehidupan. Benar bahwa saya ini bodoh. Karenanya saya terus belajar dan mencari ilmu dan karena itu pula saya gandrung dengan ilmu.

 

Tapi ketika berhadapan dengan kondisi dan situasi seperti yang saya jelaskan barusan - ora due duit - saya kadang mikir untuk nyari duit saja sepenuhnya ora karo ilmu-ilmuan maning (tidak dengan ilmu-ilmuan lagi) karena saat seperti itu melelahkan juga terus belajar. Saya belajar bukan berarti tida bekerja saya juga bekerja hanya saja memang penghasilannya tidak sebesar teman-teman yang full bekerja esuk-sore kadang lemburan juga di sikat. Saya salut dengan mereka. Semoga mereka selalu sehat dan lancar rezekie. Amin.

 

Lalu saya segera menyanggahnya dengan sedikit tabir diri saya yang mulai terbuka. Bahwa saya garapan hidupnya ya di keilmuan atau kalau mau usaha atau bekerja  ya di bidang pendidikan. Disitu saya kadang jadi kufur nikmat bahwa Allah SWT memberikan saya ilmu untuk keadaan seperti ini. Jika saya tidak punya ilmu yang sedikit ini mungkin saya sudah selalu salah langkah dalam memgambil tindakan dan salah dalam besikap.


Komentar

  1. Halo Pik, wah ternyata masih aktif ngeblog ya ...

    Memang masa-masa ora duwe duit bener2 bikin dilema ya Pik.. kadang pengen bisa ketemu sama kerjaan yang beneran menghasilkan. Tapi tetep semangat Pik, rejeki pasti ada aja dari Allah. Yang penting selalu bersyukur

    BalasHapus

Posting Komentar

Terimakasih atas komen dan kunjungannya. Kalau ada kesempatan saya akan BW balik.