iklan

Toples Write





“apaan sih TOPLES WRITE?”
“katanya sih blog gitu”
“paling isinya beha sama celana dalam. Sama isi-isinya juga.. porno! Cihh ” dia ngeludah.
Dia gue ludahin.

Mungkin yang nggak tahu kenapa nama blog gue dikasih nama Toples Write pada bingung. Mencoba menebak-nebak apakah arti dari nama tersebut. Si Heru kemarin waktu gue menang GAnya (makasih Ru) dia mencoba meriview blog gue, karena hadiahnya memang uang santunan kepada blogger amatir, vector, dan blog gue direview. Heru bingung dengan nama blog gue. Sebenernya gue juga bingung. Dia tulis disitu kalau blog gue ini, dia kira isinya fulgar, membahas hal-hal yang berbau daleman dan isinya.

Hampir benar. Tapi sayangnya itu yang ada di pikiran gue nggak sampai gue tulis kemudian gue post disini. Gue takut blog gue ini diblok sama Kominfo. Karena mengandung konten dewasa 50 tahun ke kiri.


Sebenernya simpel ajah sih. Udah gue ceritain juga di sini. Tapi kan, mungkin ada ajah yang nggak tahu karena males nyari tahu. Lagian siapa juga gue, yang mesti dicari asal muasalnya. Gue sadar betul akan hal itu. Kalau mereka nggak berusaha nyari tahu, oleh karenanya gue yang kasih tahu. Nama Toples itu selaian nama panggilan temen-temen gue di kampung juga nama yang punya arti di dalam blog ini.

Setiap barang perlu tempat. Setiap mahluk hidup perlu tempat. Bahkan hati lo yang kosong ajah perlu tempat. Tempat yang sekiranya nyaman buat ditempatin. Begitu juga dengan toples. Toples adalah tempat. Ruangnya yang menggelembung sengaja disediakan untuk menampung benda-benda. Bisa buat tempat makanan, tempat bumbu-bumbu masakan, atau tempat melihara ikan cupang. Seperti halnya toples pada umumnya yang kegunaannya untuk wadah. Toples Write ini juga adalah wadah. 

 

Wadah tulisan gue. Tulisan tentang keseharian gue, tentang kenangan gue bersama orang-orang yang gue cintai, tentang kekonyolan dan keabsurdan gue. Kalau zaman dulu kita kenal diary, sekarang jamannya blog, website dan social media. Toples Write ini adalah wadah yang berbentuk digital. Nggak mesti cembung dengan sedikit ruang di dalamnya untuk bisa menyimpan benda. Blog juga bisa buat nyimpen. Menyimpan tulisan gue.

Bisa disimpulkan kalau Toples Write ini adalah wadah atau tempat untuk menyimpan tulisan-tulisan gue.


Kalau yang lain kan biasanya pakek ‘digital diary’, ‘…… notes’ atau ‘catatan… (nama yang punya blognya). Gue juga pengen bikin nama kayak gitu tapi semuanya udah dipakek orang. Kalau gue mencoba hal yang sama dengan menamai blog gue Tofik Notes, Toples (digital) Diary, atau catatan hati seorang Tofik Dwi Pandu cayang selalu folepel celamanya. Mungkin akan biasa ajah. Makanya gue mencoba untuk mencari nama blog yang anti mainstream.

Kebetulan gue anak bahasa Inggris. Jadi apa salahnya kalau gue sedikit menyisipkan kosa kata bahasa Inggris yaitu Write yang artinya dalam kamus Oxford yang gue baca adalah…

Write dibaca /rait/ sebuah kata kerja atau Verb  
  1.  Mark letters or numbers on a surfaces especially with a pen or pencil.
  2. Produce something in writing form so that people can read, perform or use it.

Dan masih banyak lagi artinya. Bahasa Indonesianya, ya, nulis atau menulis, tulisan. Kenapa nggak pakek writing? Karena writing itu noun. Toples itu kata benda kalau dipasangin sama kata benda lagi harus ada kata kerja bantu. Jadi Toples Write ajah. Artinya tulisan (-nya) Toples (gue). Bisa dibilang pengertian barusan adalah pengertian secara etimologi. Pengertian secara tertulis.

Kalau pengetian mendalamnya ya seperti yang gue bilang sebelumnya Toples Write ini adalah wadah atau tempat untuk menyimpan tulisan-tulisan gue.



Ini kenapa jadi ribet gini padahal tadi gue bilang simpel. Tapi nggak papa. Untuk menambah khasanah ilmu pengetahuan kalian para pembaca setia blog ini atau para silent reader di luar sana. Tentang asal muasal nama blog ini. 

Sengaja gue bikin penjelasan tentang ‘apa sebenarnya blog ini’, blog apaan sebenarnya Toples Write ini. Siapa tahu ada penerbit yang suka sama blog gue kemudian dia stalking blog gue, nyari tahu blog apaan sih ini. Mungkin ajah dia akan terjebak dengan kosa kata ‘toples’ yang menandakan kalau blog ini pasti isinya obat kuat, celana dalam dan link-link porno. Pada kenyataannya dia nggak menemukan sedikitpun tali beha yang ketinggaln di blog ini. Sungguh sia-sia.

This blog is not adult or matures content. Toples Write is personal blogger that is write something unimportance of my life. Remember that!

Kalau mau nyari celana dalam, beha dan teman-temannya di pasar senen. Banyak. Gue juga mau nyari. Ayo bereng..

Kalau masih kurang jelas bisa komen di bawah. Atau buat kalian yang mau nanya-nanya sama gue. Bisa nanya-nanya tentang blog dan lain-lain apa ajah pokoknya gue bakal jawab. Lo mau curhat juga gue ladeni. Tanya gue di akun Ask.fm Tofik Dwi. Kalau pertanyaannya banyak nanti bisa gue jadiin postingan, nama kalian akan abadi di blog ini. Halah. Atau kalau mau personal curhatan mending lewat email gue ajah toplestofik(et)gmail(dot)com.

Ayo pada nanya sebelum gue jadi orang terkenal susah nanya sama gue. :p

Komentar

  1. Asik toples writerer. Nama yang keren mas. Ayo semangat untuk konsisten ngeblog mas. Saya kemarin baca di media online, ada penulis blog yang konsisten menulis. Terus akhirnya bisa menghasilkan buku, soalnya di ajak sama penerbit. Jadinya, tuliskan sesuatu yg beda dari yang lain dan konsisten. Semangat gan

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya ada mas yang kayak gitu, namany Agus Mulyadi..kern tuh dia

      Hapus
  2. bang toooooooofik :-D
    blognya ngedesign sendiri ya?
    gmana caranya bang?

    BalasHapus
  3. ah, ahaha karena namanya toples
    makanya dikira konten porno

    saya juga cukup penasaran, samalah kayak bang heru yang tulisan wortel

    tapi unik juga ya punya panggilan gitu di kampung

    BalasHapus
  4. namanya emang unik bro. gue bahkan nggak pernah duga ini blog tentang adult pada awalnya, gue cuma ngira ini blog yang jual2 kue kering gitu waktu pertama kali maen. karena namanya toples sih, kan jadi inget nastar :")

    jujur, awal kali gue maen kesini gue rada susah bedain topleswrite sama tulisanwortel. mungkin karena begitu bnyak huruf yang sama.

    BalasHapus
  5. Oalaaah. Akhirnya misteri terpecahkan yes~
    Hmm.. Kreatif deh. :3

    BalasHapus
  6. Kalo gue tanpa dijelasin sesimpel ini juga udah paham filosofi blog elo Pik...

    Ya tapi dulu gue mikirnya toples itu ada singkatannya nama lo Top dari topik terus Les dari Lesbi.
    Disitu gue bingung, Topik kan cowok masak lesbi. Lalu gue nggak mau mencari tahu, jadi ternyata... dari awal gue paham kalo kepahaman gie akan blog itu masih gaje.

    Btw, bahasa gue ribet banget. Intinya sih... nulis terus Pik, tulisan lo asik... :*
    Gue suka: *

    BalasHapus
  7. Alhamdulillah saya bukan termasuk orang orang yang tersesat memaknai blog ini...aahaha...saya dulu juga udah ngira kalau toples itu wadah.. Nah, barangkali mksudnya wadah tulisan...dan ternyata bener....yeeeeeeeeee!!!!!

    Uhuy...ini mah tulisan romantis bnget...bela belain blognya gitu biar nggak pada negatif thinking dan terkucilkan...uhuy...

    BalasHapus
  8. Gara-gara baca reviewnya bang Heru jadi kepikiran dulunya blog ini adalah blog mesum. Blog yang isinya kumpulan gambar-gambar porno koleksi bang Topik, cerita mesum bang Topik selama SMA, dan vidio porno yang dibuat bang Topik, walaupun pasangannya sama sabun.

    Tapi setelah membaca ini, akhirnya pikiran su'udzonku hilang. Akhirnya aku tau arti blog ini sebenarnya. Bukan blog mesum, yah walaupun penulisnya juga mesum sih, tapi isi blognya alhamdulillah nggak ikut mesum.

    BalasHapus
  9. Nama yang unik. Tapi toplesnya nggak sekalian diisi Rangginang, kan? Heu.
    Ehm, "mungkin ada penerbit yang lirik blog ini terus di-stalking...." Aamiin dah. Keep blogging, kawan! Semangat!

    BalasHapus

Posting Komentar

Terimakasih atas komen dan kunjungannya. Kalau ada kesempatan saya akan BW balik.